5 Kesalahan Fatal Pengajuan KPR yang Bikin Ditolak Bank

5 Kesalahan Fatal Pengajuan KPR yang Bikin Ditolak Bank

Memiliki rumah sendiri lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah impian banyak orang. Namun, tidak sedikit pengajuan KPR yang berakhir ditolak bank karena berbagai alasan – mulai dari hal sepele hingga kesalahan yang cukup fatal.

Bank sangat berhati-hati dalam memberikan persetujuan KPR karena mereka mempertimbangkan risiko gagal bayar.

Maka dari itu, penting bagi calon debitur memahami prosedur, syarat, dan kelayakan finansial sebelum mengajukan.

Dalam artikel ini, kita akan bahas 5 kesalahan fatal yang sering dilakukan saat mengajukan KPR dan cara menghindarinya agar peluang disetujui makin besar.

1. Salah Hitung Kemampuan Bayar

Salah satu penyebab utama ditolaknya pengajuan KPR adalah ketidaksesuaian antara penghasilan dan cicilan yang diajukan.

Banyak orang terlalu fokus pada harga rumah impian, tanpa memperhitungkan batas maksimal cicilan yang sanggup dibayar.

Kesalahan Umum:

  • Mengajukan KPR dengan cicilan > 40% dari penghasilan bulanan.
  • Tidak menyisakan ruang untuk pengeluaran lain seperti kebutuhan pokok, tagihan, dan dana darurat.

Solusi:

Gunakan rumus aman 30% dari penghasilan bulanan untuk total cicilan KPR.

Contoh:

Penghasilan Rp10 juta/bulan → cicilan KPR ideal maksimal Rp3 juta/bulan.

Gunakan juga kalkulator simulasi KPR dari bank untuk memastikan perhitungan lebih akurat.

2. Riwayat Kredit Buruk

Bank akan mengecek BI Checking / SLIK OJK sebelum menyetujui KPR Anda. Jika Anda pernah menunggak pinjaman, telat bayar cicilan, atau memiliki kartu kredit bermasalah, skor kredit Anda bisa buruk.

Baca Juga:  Refinancing KPR: Kapan Saat Tepat untuk Mengajukan Ulang?

Kesalahan Umum:

  • Telat bayar cicilan lebih dari 90 hari (kolektibilitas 3 ke atas).
  • Masih punya pinjaman yang belum dibayar lunas.

Solusi:

  • Cek skor kredit Anda secara berkala lewat layanan SLIK OJK.
  • Lunasi semua pinjaman kecil dan jaga rekam jejak pembayaran tetap lancar minimal 6 bulan sebelum ajukan KPR.

3. Dokumen Tidak Lengkap atau Tidak Valid

Dokumen adalah syarat wajib dan menjadi penentu cepat tidaknya proses persetujuan. Jika ada dokumen yang kurang, tidak jelas, atau terindikasi manipulasi, pengajuan bisa langsung ditolak.

Kesalahan Umum:

  • Slip gaji tidak resmi atau rekayasa.
  • Tidak menyertakan NPWP untuk pinjaman di atas Rp50 juta.
  • Alamat tidak sesuai dengan KTP atau domisili.

Solusi:

Siapkan dokumen berikut secara lengkap dan valid:

  • Fotokopi KTP & KK
  • Slip gaji / laporan keuangan (minimal 3 bulan)
  • NPWP
  • Rekening koran (3–6 bulan terakhir)
  • Surat keterangan kerja / SIUP bagi wiraswasta

Pastikan semua data konsisten dan mudah diverifikasi.

4. Terlalu Banyak Utang Sebelumnya

Bank akan mempertimbangkan rasio utang terhadap penghasilan Anda (Debt-to-Income Ratio).

Jika Anda memiliki terlalu banyak cicilan lain seperti kartu kredit, pinjaman kendaraan, atau pinjaman online aktif, hal ini bisa memperkecil peluang disetujui.

Kesalahan Umum:

  • Jumlah utang melebihi 50% dari penghasilan.
  • Mengajukan KPR sambil tetap aktif menggunakan limit kartu kredit besar.

Solusi:

  • Lunasi utang kecil sebelum ajukan KPR.
  • Tutup kartu kredit yang tidak digunakan.
  • Pastikan rasio total utang tidak lebih dari 40% penghasilan.
Baca Juga:  Tips Jitu Mengelola Keuangan agar Mampu Membayar Cicilan KPR dengan Lancar

5. Tidak Konsisten antara Data Pribadi dan Keuangan

Bank akan mencocokkan data pribadi Anda dengan kondisi keuangan yang ditunjukkan melalui rekening, slip gaji, dan dokumen lain. Jika terdapat ketidaksesuaian, bank akan menganggap Anda berisiko tinggi.

Kesalahan Umum:

  • Gaya hidup di rekening tidak mencerminkan penghasilan yang dilaporkan.
  • Pekerjaan yang tercantum tidak jelas statusnya.

Solusi:

  • Konsistensikan semua data pribadi dan finansial Anda.
  • Jika Anda wirausaha, lampirkan SIUP, TDP, NPWP dan rekening bisnis yang aktif.

Tips Tambahan Agar Pengajuan KPR Disetujui

  • Pilih harga rumah yang sesuai kemampuan dan DP minimal 20%
  • Gunakan developer atau bank terpercaya yang sudah bekerja sama
  • Jangan terburu-buru, siapkan finansial 3–6 bulan sebelum pengajuan
  • Tingkatkan skor kredit dan simpan riwayat rekening bersih
  • Konsultasi dengan staf bank sebelum resmi mengajukan KPR

Mengajukan KPR bukan hanya soal mengisi formulir dan menyerahkan dokumen. Bank akan menilai kelayakan Anda secara menyeluruh.

Hindari 5 kesalahan fatal seperti salah hitung kemampuan bayar, dokumen tidak valid, hingga riwayat kredit buruk.

Semakin siap dan transparan Anda dalam proses ini, semakin besar peluang pengajuan KPR Anda disetujui dengan lancar.

Artikel Terkait

Bagikan: