KPR Fixed Rate vs Floating Rate: Pilih yang Mana untuk Minim Risiko?

KPR Fixed Rate vs Floating Rate: Pilih yang Mana untuk Minim Risiko?

Memilih skema bunga saat mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah keputusan penting yang bisa berdampak besar pada keuangan Anda selama bertahun-tahun.

KPR Fixed Rate dan KPR Floating Rate adalah dua pilihan utama yang ditawarkan bank – dan masing-masing punya kelebihan, kekurangan, serta risiko tersendiri.

Lantas, mana yang lebih aman dan menguntungkan untuk Anda? Yuk, kita bedah satu per satu supaya Anda bisa mengambil keputusan lebih bijak!

Apa Itu KPR Fixed Rate?

Fixed rate berarti suku bunga KPR tetap selama periode tertentu. Biasanya, bank menawarkan bunga tetap untuk:

  • 1 tahun
  • 3 tahun
  • 5 tahun

Setelah periode fixed berakhir, bunga bisa berubah menjadi floating, mengikuti pasar.

Kelebihan Fixed Rate:

  • Cicilan bulanan stabil. Anda tahu persis berapa yang harus dibayar setiap bulan.
  • Tidak terpengaruh kondisi ekonomi. Jika suku bunga nasional naik, cicilan Anda tetap aman.
  • Mudah mengatur anggaran jangka panjang.

Kekurangan Fixed Rate:

  • Bunga awal bisa lebih tinggi dibanding promo floating rate di masa booming properti.
  • Setelah masa fixed habis, bunga bisa melonjak jika langsung masuk ke skema floating.

Apa Itu KPR Floating Rate?

Floating rate berarti suku bunga KPR mengikuti perubahan suku bunga pasar (misalnya suku bunga acuan Bank Indonesia/BI Rate).

Bunga floating bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung kondisi ekonomi makro.

Kelebihan Floating Rate:

  • Saat suku bunga turun, cicilan ikut turun. Bisa lebih hemat dalam kondisi pasar yang baik.
  • Lebih fleksibel: Jika ingin refinancing atau pelunasan saat bunga rendah, lebih menguntungkan.
Baca Juga:  Tips Jitu Mengelola Keuangan agar Mampu Membayar Cicilan KPR dengan Lancar

Kekurangan Floating Rate:

  • Cicilan bisa naik tiba-tiba saat ekonomi tidak stabil.
  • Sulit memprediksi berapa total bunga yang harus dibayar dalam jangka panjang.

Perbandingan Cepat Fixed Rate vs Floating Rate

AspekFixed RateFloating Rate
Stabilitas CicilanSangat stabilBisa berubah-ubah
Risiko KenaikanMinim selama masa fixedTinggi jika suku bunga naik
Potensi PenghematanTerbatasBesar saat bunga pasar turun
Cocok untukPendapatan tetap, suka kepastianPendapatan fleksibel, siap risiko
Strategi IdealUntuk masa bunga tinggiUntuk masa bunga cenderung turun

Kapan Sebaiknya Memilih KPR Fixed Rate?

  • Saat suku bunga acuan nasional sedang rendah tapi diprediksi naik.
  • Saat Anda ingin kepastian keuangan tanpa fluktuasi besar.
  • Jika Anda tipe orang yang mengutamakan stabilitas cicilan bulanan.

Contoh:

Tahun ini suku bunga rendah, tapi ada sinyal inflasi meningkat – lebih baik pilih fixed rate untuk mengunci cicilan stabil.

Kapan Sebaiknya Memilih KPR Floating Rate?

  • Saat suku bunga acuan sedang tinggi dan diprediksi turun dalam waktu dekat.
  • Jika Anda berencana melunasi KPR lebih cepat (misalnya dalam 5–7 tahun).
  • Jika Anda fleksibel secara keuangan dan bisa mengatur anggaran saat cicilan naik.

Contoh:

Ekonomi memasuki fase penurunan suku bunga karena stimulus pemerintah – floating rate bisa lebih hemat di masa depan.

Strategi Aman: Kombinasi Fixed dan Floating Rate

Beberapa bank menawarkan skema hybrid:

  • Fixed rate untuk 2–3 tahun pertama (cicilan stabil).
  • Floating rate setelahnya (siap untuk peluang bunga lebih rendah).
Baca Juga:  Cara Mendapatkan Persetujuan KPR dengan Mudah dan Cepat

Tips:

  • Pilih fixed period yang cukup panjang (minimal 3 tahun) jika Anda khawatir dengan risiko ekonomi.
  • Cermati syarat perpindahan ke floating, termasuk suku bunga margin bank.

Tidak ada jawaban mutlak antara KPR fixed rate atau floating rate. Pilihan terbaik tergantung pada:

  • Kondisi ekonomi makro saat Anda mengambil KPR.
  • Tingkat toleransi Anda terhadap risiko.
  • Rencana keuangan dan jangka waktu kepemilikan rumah.

Ingat:

  • Kalau Anda mengutamakan keamanan dan kepastian cicilan ➔ Fixed rate lebih ideal.
  • Kalau Anda fleksibel dan siap dengan risiko fluktuasi ➔ Floating rate bisa memberi peluang penghematan.

Selalu lakukan simulasi, konsultasi dengan pihak bank, dan pertimbangkan proyeksi ekonomi sebelum memilih!

Artikel Terkait

Bagikan: